Arsitektur Tradisional Batak Toba

thumbnail
Rumah adat batak
Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera Utara. Rumah ini terbagi atas dua bagian yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan adalah tempat penyimpanan barang, tempat ini juga terkadang dipakai sebagai tempat untuk pembicaraan terkait dengan hal-hal adat.  Jabu bolon adalah rumah keluarga besar, Rumah ini tidak memiliki sekat atau kamar sehingga keluarga tinggal dan tidur bersama. Rumah Balai Batak Toba juga dikenal sebagai Rumah Bolon. Bagi masyarakat Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang sedang berdiri. Pembangunan rumah adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat batak. Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga. Tiang penyangga rumah biasanya terbuat dari kayu. Rumah Balai Batak Toba mempunyai bahan dasar dari kayu. Menurut kepercayaan masyarakat Batak, rumah ini terbagi ke dalam tiga bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda. Bagian pertama yaitu atap rumah yang diyakini mencerminkan dunia para dewa, bagian kedua yaitu lantai rumah yang diyakini mencerminkan dunia manusia. Bagian yang ketiga adalah bagian bawah rumah atau kolong rumah yang mencerminkan dunia kematian.

Suku bangsa Batak mendiami daerah dataran tinggi Karo, Dairi, Toba, Humbang, Barus, Angkola dan Mandailing. Wilayah ini dikenal dengan nama Tapian Nauli (Tapanuli). Karena kondisi geografis daerahnya yang bergunung-gunung menyebabkan suku Batak terbagi atas 6 anak suku, yaitu Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Batak Mandailing. Setiap suku memiliki seni arsitektur yang menarik.

A. Kajian Pertapakan
Suku Batak Toba bertempat tinggal di sekitar pulau Samosir dan pinggiran Danau Toba dari Prapat sampai Balige. Di sebelah timur danau dibatasi perbukitan danguriung-gunung berdiam suku Batak Simalungun. Suku Batak Karo berada di ujung utara danau dipisahkan deretan perbukitan. Di sebelah barat danau bermukim suku Batak Pakpak. Suku Batak Mandailing menempati wilayah selatan berbatasan dengan propinsi Sumatera Barat. Sedangkan suku Batak Angkola mendiami daerah Tapanuli Selatan, dekat perbatasan Riau. Setiap anak suku memiliki langgam seni bangunan (arsitektur) yang unik dan indah. Sayangnya tidak banyak lagi yang tersisa dari bangunan tradisional di tanah Tapanuli, terutama seni arsitektur dari Batak Pakpak dan Batak Angkola. Perwuju dan arsitektur tradisional Batak Simalungun masih dapat disaksikan di desa Pematang Purba, yaitu bekas kerajaan Simalungun. Sedangkan wujud arsitektur Batak Mandailing tersisa didesa-desa Hutagodang, Penyabungan, Pakantan, dan Busortolang. Hutagodang dan Pakantan adalah kampung raja-raja Mandailing, di mana terdapat rumah pria, rumah wanita dan lumbung. Langgam arsitekturnya bercirikan peralihan bentuk atap rumah Batak dan rumah Minangkabau, Dewasa ini yang masih banyak ditemui adalah wujudarsitektur tradisional dan Batak Toba dan Batak Karo.

Pola perkampungan suku Batak Toba


Perkampungan suku Batak Toba mengikuti pola berbanjar dua, yaitu suatu tataruang lingkungan dengan komunitas yang utuh dan mantap. Desanya disebut lumban/huta yang dilengkapi 2 pintu gerbang (bahal) di sisi utara dan selatan huta. Sekeliling kampong dipagar batu setinggi 2.00 m, yang disebut parik. Di setiap sudut dibuat menara untuk mengintai musuh. Menurut sejarahnya, antar sesama suku Batak sering sekali berperang. Itu sebabnya bentuk kampungnya menyerupai benteng, Huta masih dapat disaksikan di Kabupaten Tapanuli Utara di desa-desa Tomok, Ambarita, Silaen, dan Lumban Nabolon Parbagasan. Desa-desa tersebut merupakan daya tarik wisata budaya yang banyak dikunjungi wisatawan.

Makna dan Simbolisme

Pola penataan desa atau lumban/huta terdiri dari beberapa ruma dan sopo. Perletakan ruma dan sopo tersebut saling berhadapan dan mengacu pada poros utara selatan. Sopo merupakan lumbung, sebagi tempat penyimpanan makanan. Dalam hal ini,menunjukkan bahwa masyarakat Batak selalu menghargai kehidupan, karena padi merupakan sumber kehidupan bagi mereka.

Penafsiran 

Pola penataan lumban yang terlindungi dengan pagar yang kokoh, dengan duagerbang yang mengarah utara-selatan, menunjukkan bahwa masyarakat Batak, memiliki persaingan dalam kehidupan kesehariannya. Jika kita mengamati peta perkampungan

Batak, maka dapat kita ketahui terdapat beragam suku Batak, dengan lokasi yang berdekatan. Oleh karena itu, pola penataan lumban berbentuk lebih menyerupai sebuah benteng dari pada sebuah desa.Pada penataan bangunan yang sangat menghargai keberadaan sopo, yaitu selalu berhadapan dengan ruma. Hal ini menunjukkan pola kehidupan masyarakat Batak Toba yang didominasi oleh bertani, dengan padi sebagai sumber kehidupan yang sangat dihargainya. Di dalam lumban, terdapat beberapa ruma dan sopo yang tertata secara linear. Beberapa ruma tersebut menunjukkan bahwa ikatan keluarga yang dikenal dengan extended family dapat kita ketemukan dalam masyarakat Batak Toba.

B. Kajian Perangkaan

Rumah adat batak toba
Ahli bangunan adat (arsitek tradisional) suku Batak disebut pande. Seperti rumah tradisional lain, rumah adat Batak merupakan mikro kosmos perlambang makro kosmos yang terbagi alas 3 bagian atau tritunggal banua, yakni banua tongga (bawah bumi) untuk kaki rumah, banua tonga (dunia) untuk badan rumah, banua ginjang (singa dilangit )untuk atap rumah.

Arsitektur Batak Toba terdiri atas ruma dan sopo (lumbung) yang saling berhadapan. Ruma dansopo dipisahkan oleh pelataran luas yang berfungsi sebagai ruang bersama warga huta. Ada beberapa sebutan untuk rumah Batak, sesuai dengan kondisi rumahnya. Rumah adat dengan banyak hiasan (gorga), disebut Ruma Gorga Sarimunggu atau Jabu Batara Guru. Sedangkan rumah adat yang tidak berukir, disebut Jabu Ereng atau Jabu Batara Siang. Rumah berukuran besar, disebut Ruma Bolon. dan rumah yang berukuran kecil, disebut Jabu Parbale-balean. Selain itu, terdapat Ruma Parsantian, yaitu rumah adat yang menjadi hak anak bungsu.


Rumah Batak berbentuk 4 persegi panjang dengan ukuran panjang 2 kali lebarnya. Tinggi bangunan mulai dari batu fondasi sampai ke puncak atapnya (ulu paung) sekitar 13,00 m. Rumah panggung dengan konstruksi kayu ini berdiri di atas tiang-tiang yang diletakkan di atas batu ojahan (fondasi).
Tiang-tiang rumah terdiri atas tiang panjang(basiha rea) dan tiangpendek (basi pandak). Bentuknya bulat berdiameter 50-70cm, sehingga terkesan sangat kokoh. Tiang-tiang muka dan belakang dihubungkan oleh 4 barispapan tebal, disebut tustus parbarat atau pangaruhut ni banua (pengikat benua). Tiang-tiang kanan dan kiri diikat oleh 4 baris papan tebal, disebut tustus ganjang atau pangaruhut ni portibi (pengikat dunia tengah). Bagian atas tiang-tiangnya dihubungkan oleh balok ransang yang diikat dengan solang-solang. Atap yang tinggi besar merupakan unsur paling dominan dari keseluruhan bangunan. Konstruksi atapnya dari kayu dan bambu dengan penutup atap dari ijuk.

Rumah adat Batak Toba yang disebut Rumah Bolon, berbentuk empat persegi panjang dan kadang-kadang dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga batih. Lantai rumah kadang-kadang sampai 1,75 meter di atas tanah, dan bagian bawah dipergunakan untuk kandang babi, ayam, dan sebagainya. Dahulu pintu masuk mempunyai 2 macam daun pintu, yaitu daun pintu yang horizontal dan vertikal, tapi sekarang daun pintu yang horizontal tak dipakai lagi. Untuk memasuki rumah harus menaiki tangga yang terletak di tengah-tengah rumah, dengan jumlah anak tangga yang ganjil.

Bila orang hendak masuk rumah Batak Toba harus menundukkan kepala agartidak terbentur pada balok yang melintang, hal ini diartikan tamu harus menghormati sipemilik rumah. Ruangan dalam rumah adat merupakan ruangan terbuka tanpa kamar-kamar, walaupun berdiam disitu lebih dari satu keluarga, tapi bukan berarti tidak ada pembagian ruangan, karena dalam rumah adat ini pembagian ruangan dibatasi oleh adat mereka yang kuat. Ruang dalamnya terbagi menurut struktur adat Dalihan Natolu, yakni sistem kekerabatan suku Batak Toba. Karena itu ruma terbagi atas jabu soding, jabu bona, jabo tonga-tonga, jabu sukat, jabu tampar piring, dan jamhur. Jabu bona dan jabu tampar piring di sisi kanan, sedang jabu soding dan jabu sukat di sisi kiri.Dekat pintu terletak jamhur, sedang dapur di antara jabu tonga-tonga, jabu bona, dan jabu soding. Setiap jabu mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Jabu bona berfungsi sebagai tempat tinggal pemilik rumadan tempat menerima upacara adat.

Jabu tampar piring tempat saudara pria pihak istri (hula-hula) serta tempat duduk anggi nipartibi (semarga yang bungsu). Jabu soding adalah tempat anak gadis pemilik rumah dan tempat upacara adat. Jabu sukat untuk tempat tinggal anak laki-laki pemilik ruma serta tempat duduk para boru. Sedangkan jabu tonga-tonga untuk tempat berkumpul seisirumah.

lumbung sopo
Bangunan lumbung (sopo) dibangun berhadapan dengan ruma. Sopo dibedakan menurut jumlah tiangnya, yaitu antara 4 sampai 12 tiang. Soposiopat bertiang 14, Sopo sionam bertiang 6, sopo siualu bertiang 8 dan sopo bolon bertiang 12. Sopo bolonmasih dapat dilihat di desa Lumban Nabolon, Tapanuli Utara. Sopo juga merupakam bangunan panggungyang melambangkan tri-tunggal banua. Bagian kolongnya tempat ternak, bagian tengah tempat menenun dan bersantai, sedang bagian atasnya tempat menyimpan padi. Tiang-tiang sopo berdiri di atas batu ojahan, berbentuk bulat dengan diameter 20 cm dibawah dan 40 cm di atas. Selain tiang utama terdapat tiang-dang pembantu berbentuk bulat berdiameter 20cm. Seluruh tiang diikat oleh 4 balok ransang pada tiapsisinya. Bagian atas tiang dihubungkan oleh balok galapang. Di atas balok galapang terletak sumban dan di atas sumban terdapat gulang-gulang.

Pada bangunan ruma, terbagi dalam tiga bagian atau tritunggal banua, yakni banuatongga (bawah bumi) untuk kaki rumah, banua tonga (dunia) untuk badan rumah, banuaginjang (singa dilangit) untuk atap rumah. Hal ini menunjukkan kepatuhan masyarakat tradisional Batak, dalam menghargai keberadaan dirinya sebagai mikro kosmos di tengah lingkungan alam (makro kosmos) yang sudah ada. Bentuk dan posisi perletakan bolon dalam rumah Batak Toba yang menyerupai ruma, menunjukkan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat Batak Toba terhadap hasil alam, sebagai sumber kehidupan.Dalam Ruma, terdapat beberapa keluarga yang tinggal di dalamnya, akan tetapi tidak terdapat sekat yang jelas di dalamnya, karena lebih menyerupai ruang yang terbuka.Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat Batak Toba yang sangat patuh terhadap adat yang mengaturnya, sehingga tidak diperlukan suatu wujud aturan secara fisik, karena moralitas mereka masih mengakui kekuatan dan kebenaran adat yang mereka yakini.

Penafsiran 

Rumah tradisional Batak Toba senantiasa dirancang untuk pola kehidupan kolektif, yang mampu menampung 4–8 keluarga. Perkembangan peradaban dan kehidupan masyarakat, telah mempengaruhi berbagai perubahan yang terdapat di dalamnya,termasuk pemanfaatan ruang pada rumah tradisional. Pergeseran nilai-nilai sosial tersebut juga akan mempengaruhi bentuk dan pola arsitekturnya.Suku Batak memiliki sistem kekerabatan yang sangat baik. Hal itu sangatdiperlukan untuk melangsungkan dan memelihara adat istiadat, termasuk rumah tradisional. Kebiasaan merantau yang banyak dijumpai pada masyarakat Batak, dapat memperburuk serta mempengaruhi keberlangsungan adat istiadat. Bentuk Lumban (desa) yang terdiri dari beberapa ruma dan bolon yang tertata secara rapi dan berjajar, dapat menjadi sebagai salah satu upaya keberlangsungan budaya. Tatanan kehidupan kolektif di daerah pedesaan merupakan suatu benteng bagi keberlangsungan desa-desa tradisional beserta arsitekturnya. Konservasi arsitektur bukan hanya melestarikan seni budaya peninggalan nenek moyang, akan tetapui bagaimana kita dapat menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sudah banyak nilai-nilai luhur yang telah kita tinggalkan dengan alasan modernisasi, yang pada akhirnya hanya akan membawa kita pada suatu krisis dan kehancuran.

sampai di sini dulu ya postingannya, untuk melanjutkan membaca artiketnya silahkan KLIK


Makna Arsitektur Rumah Adat Bali

thumbnail
Arsitektur Tradisional Bali dapat diartikan sebagai tata ruang dari wadah kehidupan masyarakat Bali yang telah berkembang secara turun-temurun dengan segala aturan-aturan yang diwarisi dari zaman dahulu, sampai pada perkembangan satu wujud dengan ciri-ciri fisik yang terungkap pada lontar Asta Kosala-Kosali, Asta Patali dan lainnya, sampai pada penyesuaian-penyesuaian oleh para undagi yang masih selaras dengan petunjuk-petunjuk dimaksud.

Makna Arsitektur Rumah Adat Bali
KONSEP DASAR:

Arsitektur tradisional Bali memiliki konsep-konsep dasar dalam menyusun dan memengaruhi tata ruangnya, diantaranya adalah:
1. Orientasi Kosmologi atau dikenal dengan Sanga Mandala
Sanga Mandala merupakan acuan mutlak dalam arsitektur tradisional Bali, dimana Sanga Mandala tersusun dari tiga buah sumbu yaitu:

Sumbu Tri Loka: Bhur, Bhwah, Swah; (litosfer, hidrosfer, atmosfer)
Sumbu ritual: Kangin (terbitnya Matahari) dan Kauh (terbenamnya Matahari)
Sumbu natural: Gunung dan Laut

2. Keseimbangan Kosmologi, Manik Ring Cucupu
3. Hierarki ruang, terdiri atas Tri Loka dan Tri Angga
Tri Angga adalah salah satu bagian dari Tri Hita Karana, (Atma, Angga dan Khaya). Tri Angga merupakan sistem pembagian zona atau area dalam perencanaan arsitektur tradisional Bali.
Utama, bagian yang diposisikan pada kedudukan yang paling tinggi, kepala.
Madya, bagian yang terletak di tengah, badan.
Nista, bagian yang terletak di bagian bawah, kotor, rendah, kaki.

Dimensi tradisional Bali yang didasarkan pada proporsi dan skala manusia

Dalam perancangan sebuah bangunan tradisional Bali, segala bentuk ukuran dan skala didasarkan pada orgaan tubuh manusia. Beberapa nama dimensi ukuran tradisional Bali adalah : Astha, Tapak, Tapak Ngandang, Musti, Depa, Nyari, A Guli serta masih banyaklagi yang lainnya. sebuah desain bangunan tradidsional,harus memiliki aspek lingkungan ataupun memprhatikan kebudayan tersebut.

Arsitektur Rumah Adat Bali

FILOSOFI ARSITEKTUR BALI

Filosofi arsitektur tradisional Bali pada masa prasejarah hingga kekuasaan Majapahit (abad XV – XIX ) dianggap sebagai masa tumbuh dan berkembangnya arsitektur tradisional Bali yang dilandasi oleh lontar asta kosala-kosaili dan lontar asta bumi. (Bhagawan Wiswakarma dan Bhagawan Panyarikan)
 Asta kosala-kosali adalah aturan tentang bentuk-bentuk simbol pelinggih, yaitu ukuran panjang, lebar, tinggi, pepalih (tingkatan), dan hiasan.
 Asta bumi adalah aturan tentang luas halaman pura, pembagian ruang halaman, dan jarak antar-pelinggih.
 Varian karakter yang mendasar muncul di antara penduduk di daerah dataran dengan pegunungan serta penduduk di daerah Bali Selatan dengan penduduk di daerah Bali Utara. Meskipun demikian, terdapat filosofi dasar atau filosofi utama yang menjadi titik acuan arsitektur tradisional Bali, yaitu prinsip tri anggaatau tri loka, konsep kosmologis (tri hita karana), dan orientasi kosmologis.

A.  PRINSIP TRIANGGA ATAU TRILOKA
 Prinsip tria anggaatau tri lokamerupakan konsep keseimbangan kosmologis yang dicetuskan oleh Empu Kuturan. Dalam prinsip ini terdapat tiga tata nilai tentang hubungan alam selaku “wadah” dan manusia sebagai “pengisi”. Tata nilai ini memperlihatkan gradasi tingkatan dengan spirit ketuhanan berada pada tingkatan paling tinggi.
Secara aplikatif, filosofi tri angga dapat dilihat dari gestur bangunan yang memperlihatkan tiga tingkatan, yaitu kepala badan-kaki. Dari filosofi tri angga dan tri lokaini, berkembang konsepsi-konsepsi lain, seperti konsep kosmologis tri hita karana dan konsep orientasi kosmologis

B.  KONSEP KOSMOLOGIS (TRIHITAKARANA)
 Dalam konsep tri hita karana terdapat “tiga unsur” penghubung antara alam dan manusia untuk membentuk kesempurnaan hidup, yaitu jiwa, raga, dan tenaga. Tiga sumber kebahagiaan tersebut akan tercipta dengan memperhatikan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Pencipta, manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam.

C.  ORIENTASI KOSMOLOGIS
 Dalam orientasi kosmologis di antaranya terdapat konsepsi sanga (sanga mandala/nawa sanga). Konsepsi ini lahir dari perpaduan astha dala (delapan penjuru mata angin) dengan dewata nawa sanga (sembilan mitologi dewa-dewa penguasa mata angin). Falsafahnya tetap menitikberatkan upaya menjaga keharmonisan dan keselarasan alam. Orientasi ini ditentukan berlandaskan:
Bagi masyarakat Bali, pegunungan dijadikan petunjuk arah (kajake arah gunung dan kelodke arah laut).

Gunung Agung merupakan orientasi utama yang paling disakralkan. Namun, untuk wilayah yang tidak berdekatan dengan Gunung Agung, umumnya berorientasi ke pegunungan terdekat. Posisi pegunungan yang berada di tengah-tengah menyebabkan Bali seakan terbagi menjadi dua bagian, yaitu Bali Utara dan Bali Selatan.  Oleh karena itu, pengertian kajabagi orang Bali yang berdiam di sebelah utara dengan sebelah selatan menjadi berlainan, padahal patokan sumbu mereka tetap, yaitu sumbu kaja-keloddan kangin-kauh.

Ciri Khas Arsitektur di Bali
 Selain dikenal dengan kecantikan pulau dan pantainya, pesona Bali juga kental dengan ciri khas arsitekturnya yang berbeda dan punya unsur kuat.  Hampir semua bangunan bernuansa Bali memperlihatkan  material yang kental dengan nuansa alami dan juga pahatan yang indah pada pintu.
Tidak heran bila arsitektur Bali  sangat digemari oleh seluruh pelosok Indonesia maupun mancanegara. Melihat keunikan dari arsitektur khas pulau dewata ini, Lamudi akan memaparkan ciri khas dari bangunan arsitektur di Bali.Makna Arsitektur Adat Bali


1. Harmoni dengan alam
Salah satu unsur yang kental dari arsitektur di Bali  adalah konsep arsitektur yang harmoni dengan lingkungan alam. Arsitektur harmoni ini merupakan  karakter dan inheren sebagai watak  dasar arsitektur Bali.
Dengan konsep Tri Hita Karana, arsitektur Bali biasanya terdiri  dari 3 unsur pengubung kerharmonisan yaitu, jiwa, raga dan tenaga. Tiga unsur ini akan menciptakan keharmonisan hubungan antara lingkungan alam, antar-manusia serta manusia dengan Tuhan. Biasanya, bangunan tersebut ditandai dengan material yang kental akan nuansa alam seperti batu-batuan alam ataupun bambu.

2. Adanya ukiran di batu atau patung
Sejak kedatangan kerajaan Majapahit di sekitar abad 15, arsitektur Bali secara umum mendapatkan pengaruh dari Hindu. Kedatangan Majapahit ini meninggalkan kebudayaan di Bali berupa teknik pahatan di batu . Karya-karya pahatan dari batu tersebut kemudian diletakkan di depan rumah dan digunakan sebagai pura atau tempat ibadah orang Hindu.
Seiring perkembangan jaman, selain kehadiran pura kecil di depan rumah, patung juga menjadi salah satu gaya arsitektur yang indentik dengan Bali.

3. Struktur ruang yang  rapi
Gaya arsitektur Bali dibuat dengan konsep Tri Angga yang merupakan konsep keseimbangan.  Tri Angga  merupakan pembagian zona atau area dalam perencanaan arsitektur tradisional Bali, yang memperlihatkan tiga tingkatan yaitu,
-  Utama atau kepala. Bagian ini diposisikan paling tinggi yang diwujudkan dalam bentuk atap. Pada arsitektur tradisional, bagian ini menggunakan atap ijuk dan alang-alang. Namun, seiring perkembangan bagian atap mulai menggunakan bahan modern seperti, genteng.
-  Madya atau badan. Bagian tengah dari bangunan ini diwujudukan dalam bentuk bangunan dinding, jendela dan pintu.
-  Nista atau kaki merupakan  bagian yang terletak di bawah dari sebuah bangunan. Bagian ini diwujudkan dengan pondasi rumah atau bawah rumah yang digunakan sebagai penyangga. Biasanya, bagian ini erbuat dari batu bata atau batu gunung.

4. Struktur Rumah Tradisional Bali
 Seperti yang sering kita lihat di beberapa media, rumah-rumah di Bali cenderung memiliki struktur yang kompleks namun tertata rapi. Rumah-rumah beraksitektur tradisional Bali tak hanya terdiri atas satu unit stuktur, tapi lebih mengarah ke sekumpulan bangunan-bangunan dimana setiap bangunan dihuni satu kepala keluarga. Biasanya, mereka yang tinggal di kompleks ini merupakan keluarga besar dan berasal dari keturunan yang sama. Di sekeliling kompleks bangunan ini dibangun tembok yang tak terlalu tinggi, namun cukup memisahkannya dengan dunia luar.
Pada komplek bangunan ini terdapat satu Pura untuk sembahyang, dapur yang digunakan untuk bersama, area untuk tidur, serta area untuk pertemuan penting/perjamuan. Untuk tujuan itu, biasanya pada kompleks bangunan ini dibangun 2 macam, yakni paviliun untuk menerima tamu serta paviliun khusus untuk upacara adat dan ritual keagamaan.
Arsitektur Adat Bali


               

SketchUp 2017 Plugins Pack

thumbnail

Plugins Pack Sketchup 2017 adalah aplikasi tambahan yang dapat membantu kita dalam pembuatan sebuah model 3D pada Sketchup. dan kali ini sahabat link ingin berbagi Plugins Pack untuk Sketchup 2017, agar dapat membantu teman - teman dalam pembuatan modeling. yuk langsung aja...

Plugins List

2DTools, 3darcstudiotree, 3pt_Rectangle, 1001bit_freeware, 1001bit_pro, ae_Console, ae_SceneNorthAngleTool, ae_ToolbarEditor, ams_FixIt, ams_Lib, ams_SmoothZoom, ams_WindowSettings, ArcCurveTests, Arc-offset_true, array_to, arraysum, as_flatten, as_shapestoolbar, bezierspline, btm_Sculpt_Tools, BTW_Textures, BZ_Dir_17, CADup, CAUL_Flowify, CB_SuperSection, clf_extrapolate_colors, clf_greeble, clf_loose_to_groups, clf_perpendicular_face_tools, clf_random_painter, clf_shape_bender, CofGravity, CompoSpray, curve_scale, DB_Support_Files, DBUR_ArcsCircles,
DBUR_DimTools, deBabelizer, DM_artisan, dm_curve_maker, DM_ProfileBuilder, DM_ProfileBuilder2, DM_SketchUV, dm_stock_maker, dm_taper_maker, DO_ExtrapolateSelectedEdge, DoorMaker, dropverts, Elev45shadows, ellipse, ene_3dRotate, ene_cyl_coords, ene_fractalTerrain, ExtrudeTools, Floor_Generator, Flattery, flythrough, Fredo6_!LibFredo6, Fredo6_Curviloft, Fredo6_Curvizard, Fredo6_FredoScale, Fredo6_FredoTools, Fredo6_HoverSelect, Fredo6_JointPushPull, Fredo6_RoundCorner, Fredo6_ToolsOnSurface, Fredo6_TopoShaper, Fredo6_VisuHole, FrontFace, fur, Grow, Helix-along-curve, HolePunchTool, ithil_render, jbb_layers_panel, jf_north_angle_slider, jf-freedxf, jf-mesh-importer, jf-moveit, jf-protrude, jf-rubytoolbar, jhs_powerbar, jhs_standard, jjn_drawtools, JOL_2dBoolean, jwm_polyhedra, jwm_shapes, kubity, Layer Manager, lines2tubes, lss_matrix, Marginal_UVEditor, material_isolator, Mirror, mx_constructtools, obj_importer, PipeAlongPath, pointify, progressbar, PurgeAll, RamTools_StepEx, random_tin, Remove_CG_mat, remove_materials, RND_FaceSplit, RND_iSelect, RND_Suchannels, rp_loxodrome, s4u_align, s4u_aligntool, s4u_delete_overlap, s4u_explode, s4u_linetool, s4u_makeface, s4u_material,
s4u_scale_definition, s4u_select, s4u_selectool, s4u_tocomponents, SectionCutFace, SketchUcation, smustard_AddOrthoScenes, smustard_Parking, smustard_PathCopy, smustard_ViewSaver, smustard_Weld, SoapSkinBubble, SplitUp, su_solarnorth, spirix, Stair Maker, t2h_stretch_by_area, TIG-LayerWatcher, TIG-shadowProjector, TIG-Slicer, TIG-Smart_offset, TIG-solidsolver, TIG-splitdonut, TIG-splitsausage, TIG-splitTOOLS, TIGtools, TIG-weld, toggle_units, TriangulateAllFaces, triangulateFaces, tt_architect_tools, tt_cleanup, tt_comp_pro, tt_edgetools, tt_guide_tools, TT_Lib2, tt_material_replacer, tt_model_info, TT_QuadFaceTools, tt_replacer, tt_select_curve, tt_selection_toys, tt_shell, tt_solid_inspector2, tt_teapot, tt_text_editor, unhide_all, voronoi_conic, windowizer, windowizer4, Zorro2.

Cara Menginstal
1-open SketchUp then close it
2-show hidden files
3-open this path
****** is your user name
C:\Users\******\AppData\Roaming\SketchUp\SketchUp 2017\SketchUp\Plugins
4-put all content in this folder
5-open SketchUp
6-done
enjoy.....

Download SketchUp 2017 Plugins Pack atau ==> DOWNLOAD HERE <==

SETTING VRAY OPTIONS SKETCHUP Versi Dedi Tan

thumbnail
Hai sahabat link, kali ini kita mencoba berbagi settingan vray options untuk sketchup versinya om Dedi Tan.
sebelum kita mulai, pastikan teman link sudah mengenal apa itu sketchup dan vray juga fungsinya.

yuk langsung saja kita bedah bersama, apa saja sih yang di pakai pada settingannya om Dedi Tan kali ini.
ini adalah experiment yang di lakukan oleh om Dedi tan loh!!!






Si om ini melakukan tes pada bagian Color mapping,
1. Reihard Perhatikan nilai parameter yang di buat dan doi memberikan centang pada clamp output yang memberikan hasil cahaya pada scane lebih pucat. lihat gambar di bawah.





2. Exponensial
- Perhatikan pada gambar nilai paremeternya, dan di berikan centang pada bagian Correct LDR texture juga Correct RGB colors. dan pada gambar pembanding dengan mencentang Linear workflow, perhatikan perbedaannya pada gambar di bawah.






Dan ini adalah settingan lainnya, siahkan teman link pelajari dan praktekan di rumah.
karna untuk bisa memberikan suatu scane yang berkualitas, teman link harus mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada setiap settingan yang di berikan.






Semoga Postingan ini dapat berguna untuk teman link di mana pun berada, dan jika ada yang ingin di tanyakan, silahkan tuliskan pada kolom komentar atau bisa langsung menanyakan pada om Dedi tan via FB.

Jika butuh File model dan HDRI klik ==>>MODEL<<== ==>>HDRI<<==

Berikut referensi Video Tutorial sketchup dan vray ==>> VIDEO TUTORIAL <<==
Sekian postingan kali ini dan selamat mencoba.






Emissive material vray

thumbnail
Emissive material vray

Emissive adalah salah satu dari beberapa teknik memberikan cahaya.
biasanya pada beberapa kebutuhan, emissive menjadi salah satu alternatif dalam memberi pencahayaan.
misal lampu yang terhidep pada area tertentu, menyalakan layar televisi, dan masih banyak lagi.

silahkan di simak cara penggunaan settingan emissive pada sketchup berikut.

Jangan lupa di Like, Share &amp; Subscribe ya channel Youtube


Sketchup Vray - Setting Kitchen pada vray

thumbnail
Setting kitchen dan pencahayaan pada vray sketchup agar mendapatkan hasil rendering yang baik. pada penerapannya seting vray memiliki beberapa hal yang saling berhubungan, perlu di perhatikan :
1. Model di mana modeling yang detail dan rapih berpengarush pada hasil renderan.
2. Mapping material yang baik dan benar, juga sangat berpengaruh pada hasil renderan.
3. Ligthing, yang terdiri dari 2 hal yaitu pencahayaan alami dan buatan.
4. Setting Options ini tahapan terakhir dari ke tiga tahapan di atas.

silahkan di lihat video tutorial di bawah ini.
semoga ini dapat membantu teman - teman yang sedang mencari referensi untuk belajar sketchup dan vray.

Jangan lupa di Like, Share &amp; Subscribe ya channel Youtube

How To Create Pattern Partition sketchup

thumbnail
How To Create Pattern Partition sketchup.

Video tutorial membuat pattern dengan aplikasi sketchup, yang bisa di gunakan untuk penerapan pembuatan asesoris dinding.
silahkan di perhatikan dengan seksama video tutorial ini.

Jangan lupa di Like, Share & Subscribe ya channel Youtube Link Studio Design.